Laporan Praktikum Buah-buahan (Mangga Manalagi)

LAPORAN PRAKTIKUM BUAH-BUAHAN

( MANGGA MANALAGI )

 

 

 

OLEH

 

NURLIZA AINI

 

 

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MATARAM

JURUSAN GIZI

2012/2013

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. A.     LATAR BELAKANG

Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benangsari. Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-hari, buah diartikas sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai “pencuci mulut” (desserts), misalnya mangga, pepaya, pisang, dan sebagainya.

Sayuran dan buah-buahan mempunyai sifat fisik yang berbeda. Perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik. Sifat fisik buah dan sayur yang sering diamati meliputi parameter antara lain : warna,aroma, rasa, bentuk, ukuran, dan kekerasan, umumnya diamati secara subyektif.

 Sedangkan untuk parameter berat di tetapkan secara obyektif menggunakan alat timbangan.

Komposisi setiap macam sayuran dan buah-buahan berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, dan kondisi penyimpanan. Sayuran dan buah-buahan mempunyai kadar air yang tinggi yaitu sekitar 75-95%, umumnya rendah dalam rendah kadar protein dan lemak.

 

 

  1. B.      TUJUAN

Tujuan umum : mahasiswa mampu mengetahui dan mengamati sifat fisik dan organoleptik beberapa jenis buah-buahan dan hasil olahannya.

 

Tujuan khusus :

Mahasiswa mampu

  1. Mengidentifikasi warna, aroma, tingkat kesegaran, tingkat kekerasan dan rasa buah-buahan.
  2. Mengidentifikasi bentuk dan bagian-bagian dari buah-buahan.
  3. Menentukan edible portion (BDD) buah-buahan dan hasil olahannya.
  4. Mengidentifikasi perubahan-perubahan fisik dan organoleptik buah-buahan setelah mengalami perendaman dalam NaHSO3, garam dapur, vitamin C, dan larutan kapur.
  5. Mengidentifikasi kondisi kemasan isi dan label dari hasil olahan buah-buahan yang saudara amati.

 

  1. C.      ALAT DAN BAHAN

ALAT 

  • Pisau
  • Nampan besi
  • Sendok
  • Piring
  • Cempal
  • Timbangan elektrik
  • Penggaris
  • Gelas

 

BAHAN : Mangga manalagi, mangga madu, pepaya, jeruk manis, salak, sawo, pisang, apel lokal, alpukat, pir, sunkist, buah dalam kaleng, sari buah, jam, jelly, pisang sale, manisan buah, asinan buah, juice buah, kripik nanas, keripik nangka.

 

  1. D.     Waktu dan Tempat
  • Hari / Tanggal : Senin, 10 Desember 2012

Pukul                : 12.30 – selesai

  • Tempat            : Laboratorium ITP

 

 

 

 

PERCOBAAN

 

  1. 1.      Warna, Aroma, Tingkat Kesegaran, Tekstur dan Tingkat Kekerasan Buah

Amati warna, aroma, tingkat kesegaran, tekstur dan tingkat kekerasan,buah dari bahan makanan yang telah disediakan. Catat semua kesan dari hasil pengamatan saudara, termasuk juga adanya cacat atau penyimpangan-penyimpangan dari bahan makanan tersebut.

  1. 2.      BENTUK

Gambarlah bentuk dari bahan makanan yang tersedia. Kemudian beri keterangan secukupnya pada bagian-bagian dari gambar tersebut. Ukur panjang, lebar dan tebal dari bahan tersebut.

  1. 3.      BERAT

Timbanglah berat masing-masing bahan makanan yang telah disediakan dengan menggunakan timbangan. Hitunglah bagian yang dapat dimakan (BDD) dan nyatakan dalam bentuk persentase BDD.

  1. 4.      PERENDAMAN DALAM LARUTAN NaHSO3,GARAM DAPUR, DAN VITAMIN C

Rendam bahan yang telah dibersihkan ke dalam larutan NaHSO3 2000 ppm, garam dapur 0,5% dan vitamin C 0,5%selama 15-30 menit. Amati perubahan warna setelah perendaman. Kemudian lakukan diskusi untuk membahas perubahan warna tersebut.

  1. 5.      PERENDAMAN DALAM LARUTAN AIR KAPUR

Buat larutan kapur jenuh dan ambil bagian yang jernih. Kemudian rendam buah yang telah di bersihkan kedalam larutan air kapur selama 30-60 menit. Amati perubahan warna dan tekstur dari buah tersebut. Lakukan diskusi untuk membahas terjadinya perubahan tersebut.

  1. 6.      KEMASAN DAN LABEL

Lakukan pengamatan terhadap kondisi kemasan, isi dan label dari hasil olahan buah-buahan yang saudara amati.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

  1. A.     HASIL DAN PEMBAHASAN
    1. 1.      Warna, aroma, tingkat kesegaran, tekstur dan tingkat kekerasan buah mangga manalagi
  • Warna mangga manalagi : kuning
  • Aroma mangga manalagi : khas mangga manalagi
  • Tingkat kesegaran : tergolong segar
  • Tekstur : lunak
  • Tingkat kekerasan : sedang
  • Tingkat keutuhan mangga : utuh / tidak cacat

 

  1. 2.      BENTUK

 

Gambar utuh mangga manalagi

 

  1. 3.      BERAT

Penimbangan dilakukan dengan alat timbang elektrik menghasilkan :

Berat awal mangga manalagi : 467 gram

Berat bersih mangga manalagi : 355 gram

Sehingga dapat dihitung BDD mangga manalagi sebesar 76,01% dengan rumus :

      BDD =  x 100%

 

BDD =

 

BDD = 76,01%

 

 

  1. 4.       Perendaman buah dalam larutan

Larutan NaHSO3 :

  • Perubahan warna : dari kuning cerah menjadi kuning pucat

                                    Larutan Garam dapur :

  • Perubahan warna : dari kuning cerah menjadi kuning pucat

                                    Larutan Vitamin C :

  • Perubahan warna : dari kuning cerah menjadi kuning pucat

 

  1. 5.       Perendaman buah dalam larutan air kapur

                                     Perubahan warna : dari kuning cerah menjad sangat pucat

                                      Perubahan tekstur : tekstur tetap lunak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMBAHASAN

 Mangga manalagi secara fisik bila dibandingkan dengan mangga lainnya, manalagi termasuk salah satu jenis yg lebih kecil. Nama buah yang nama latinnya Mangifera indica ini berasal dari bahasa Tamil dan Malayalam manga. Kata ini diindonesiakan menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain.

Mangga berasal dari perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekitar 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah,seperti mempelam (melayu), pelem atau poh (jawa) dan lain-lain.

 

  1. 1.      Warna, aroma, tingkat kesegaran, tekstur dan tingkat kekerasan buah mangga manalagi

Warna : Dari pengamatan yang kami lakukan terhadap buah mangga manalagi dapat diketahui bahwa warna dari dagingnya adalah kuning cerah atau agak oranye. Hal tersebut sebabkan terjadinya degradasi klorofil dan muncul warna kuning oranye yang mengandung pigmen karoten.

Aroma : dari pengamatan yang kami lakukan pada arom buah mangga manalagi tidak terdapat aroma busuk, melainkan aroma khas mangga manalagi hal ini disebabkan karena belum terjadinya proses pembusukan.

Tingkat kesegaran : buah mangga manalagi yang kami amati tergolong masih segar terlihat dari warna kulitnya yang masih hijau dan dagingnya berwarna kuning cerah, dan tidak busuk. Hal tersebut terjadi karena beberapa proses dengan cara bahan yang dikeluarkan dari ruang penyimpanan dingin ini mendapat perbedaan suhu dengan suhu diluar yang tidak begitu besar. Biasanya bahan yang dipindahkan dari suhu 0o C ke suhu sekitar 10o C tidak akan banyak berkeringat. Penyimpanan dingin yang baik antara lain menggunakan suhu dan kelembaban nisbi yang tepat dan masa simpan yang tepat atau tidak melampaui masa simpan.

Proses Pendinginan adalah suatu cara untuk penanganan buah-buahan karena dapat menahan atau mengurangi penyebab-penyebab pembusukan yaitu aktifitas mikroorganisme, proses respirasi , aktifitas enzim dan penguapan.

Tekstur : Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dengan cara mencicipi,mangga manalagi  memiliki tekstur lunak dan halus.

Tingkat kekerasan buah : dari hasil pengamatan tingkat kekerasan buah mangga manalagi yang kami amati dengan cara menekannya adalah sedang.

Tingkat keutuhan/cacat : buah manalagi yang kami amati masih dalam keadaan utuh tanpa ada cacat ataupun pembusukan.

 

  1. 2.      BENTUK

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan buah manalagi memiliki bentuk bulat lonjong sedangkan dagingnya lunak dan halus berwarna kuning cerah.

Dibandingkan mangga jenis lainnya, secara fisik manalagi relatif lebih kecil bila dibandingkan harum manis.

Mangga manalagi yang kami amati memiliki ukuran panjang 13 cm, lebar 8 cm, dan tebal 7 cm. Dengan rasa buah yang manis.

Bentuk mangga ada yang bulat penuh, seperti mangga Gedong, dan bulat panjang, seperti mangga Harumanis dan mangga Manalagi. Mangga Kopek berbentuk bulat pipih, sedang mangga Golek, lonjong.

Kendati bentuk, ukuran, warna, dan citarasa buah mangga beragam. Dari segi gizi semuanya hampir tidak jauh berbeda.

 

  

Gambar anatomi buah mangga

 

Keterangan :

  1. Sistem jaringan kulit

Sistem jaringan kulit yang diwakili oleh epidermis merupakan lapisan pelindung luar tanaman. Pengaturan berbagai proses fisika dan fisiko kimiawi pada buah buahan yang telah dipanen bergantung pada sifat lapisan lapisan epidermal. Pertukaran gas kehilangan air, patogen patogen , peresapan bahan bahan kimia , ketahanan terhadap ketahanan suhu , kerusakan mekanis penguapan senyawa senyawa atsiri , dan perubahan perubahan tekstural, semuanya dimulai dari permukaan buah.

  • Sel sel epidermal

Sel sel epidermal mempunyai bentuk yang beraneka ragam tergantung dari letak sel itu didalam organ tanaman, buah buahan mempunyai ukuran sel yang lebih seragam. Pada umunya sel sel epidermal mempunyai ukuran yang lebih kecil dan dinding yang lebih tebal dari pada sel sel yang ada dibawahnya. Sel sel itu tersusun rapat kecuali didaerah stomata dan lenti sel.

  • Membran kutikula

Penguapan air , masuknya patogen patogen dan zat zat kimia dipengaruhi oleh derajat pembentukan kutin epidermis.lapisan ini terletak diatas lapisan epidermis dimana permukaannya dilapisi oleh lapisan lilin.

  • Stomata

Stomata ini terdapat pada epidermis dan berfungsi sebagai katup. Katup kecil untuk pertukaran gas. Peranannya sangat penting dalam proses respirasi, transpirasi dan pemasakan buah.

  • Lenti sel

Lentisel selalu terbuka yang memunkinkan pertukaran gas antara sel sel dibawah epidermis dengan udara. Buah tua yang ranum dengan lentisel yang lebih banyak cendrung lebih cepat menjadi layu dan lebih keriput daripada buah yang lebih muda dengan lentisel yang lebih sedikit.

 

 

 

  1. 3.      BERAT

Untuk perhitungan BDD pada buah mangga manalagi  terlebih dahulu dihitung berat utuh. Mangga manalagi memiliki berat utuh sebesar 467  grm. Setelah daging mangga manalagi dipisahkan dari kulit dan biji atau bagian yang tidak dapat dimakan diperoleh berat bersih sebesar 355 grm. Sehingga dapat dihitung dengan rumus berat bersih mangga manalagi (355 grm) dibagi dengan berat utuh (467 grm) dan dikalikan 100% sehingga memperoleh hasil sebesar  76,01%.

 

 

  1. 4.      Perendaman buah menggunakan larutan

Pada proses perendaman yang dilakukan dengan cara merendam buah mangga manalagi pada larutan NaHSO3 2000 ppm, larutan garam dapur 0,5%, dan larutan vitamin C 0,5%, proses perendaman ini dilakukan selama 15-30 menit. Pada perendaman yang menggunakan larutan NaHSO3 buah mangga manalagi mengalami perubahan warna yaitu dari kuning cerah menjadi kuning pucat, begitu juga dengan perendaman yang menggunakan larutan garam dapur dan vitamin C, mengalami perubahan warna yang sama. 

 

  1. 5.      Perendaman buah dalam larutan air kapur

Dalam proses perendaman yang menggunakan larutan air kapur selama  30-60 menit, perubahan warna pada daging buah mangga manalagi yang kami amati, yang mula-mula berwarna kuning cerah  berubah menjadi warna yang sangat pucat. Teksturnya lebih lunak tetapi tidak lembek.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

  1. 1.      KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:

  • Buah mangga manalagi berwarna hijau dan dagingnya berwarna kuning cerah.
  • Tekstur  pada bagian dalam atau daging mangga manalagi memiliki tekstur yang lunak.

Pektin dalam buah terdapat dalam bentuk zat pektik yang mudah terhidrolisa. Zat pektik ini terdapat didalam “middle lamella” dari sel-sel buah. Kandungan zat pektik didalam buah akan mempengaruhi kekerasan ( tekstur )buah tersebut. Selama proses pematangan buah, zat pektik akan terhidrolisa menjadi komponen-komponen yang larut air sehingga total zat pektik akan menurun kadarnya dan komponen yang larut air akan meningkat jumlahnya yang mengakibatkan buah menjadi lunak.

  • Manalagi memiliki bentuk bulat lonjong sedangkan dagingnya lunak dan halus berwarna kuning cerah.

Dibandingkan mangga jenis lainnya, secara fisik manalagi relatif lebih kecil bila dibandingkan harum manis.

Mangga manalagi yang kami amati memiliki ukuran panjang 13 cm, lebar 8 cm, dan tebal 7 cm. Dengan rasa buah yang manis.

  • BDD pada buah mangga manalagi  76,01%. Yang diperoleh dengan rumus berat bersih mangga (355grm) dibagi dengan berat utuh( 467 grm) dan dikalikan 100%.
  • Dalam proses perendaman selama 15-30 menit dengan menggunakan larutan NaHSO3, garam dapur dan vitamin C. Warna daging mangga yang semula-mula berwarna kuning cerah berubah menjadi kuning pucat.
  • Dalam proses perendaman selama 30-60 menit dengan menggunakan larutan air kapur. Warna daging mangga yang semula-mula berwarna kuning cerah berubah menjadi sangat pucat.

                     DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

Puisi Ulang Tahun

Selamat Ulang Tahun

Dalam suka mulut tertawa
Dalam duka mata berkaca
Dalam kaku pikir terpaku

Dalam waktu langkah satu-satu
Ada batu semangat tak mati kutu
Ada lubang jati diri tak hilang
Terseok-seok menyusur jalan berkelok-kelok
Jatuh bangun namun tetap tekun

Demi masa depan
Demi kesejahteraan
Demi kebahagiaan
Demi Tuhan, teruslah berjuang

Pada puisi ulang tahun di atas, ada doa dan pengharapan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan di masa depan. Tidak bisa dipungkiri, setiap kita pastinya jatuh bangun dalam meraih tujuan. Namun, puisi ini menyemangati kita untuk terus berjuang.

 

 

Datang sudah hari ini,
Hari dimana dulu aku dilahirkan
Hari dimana orang tertawa sekaligus haru
Menjelang perkenalanku dengan dunia ini

Hari ini aku mengenang kembali
Kerikil-kerikil tajam yang memperkaya arti hidupku
Manisnya madu cerita hidup yang membuat senyumku lepas…

Akhirnya aku tahu
Bahwa dalam cerita hidup, ada manis ada pahit
Ada juga penolakan, ada penerimaan

Lalu akhirnya aku belajar,
Menerima dengan seluas hatiku
Membuatku lebih bahagia, lebih menghargai hidup
Melihat hidup sesuai dengan usiaku…

Selamat Ulang Tahun Anakku

Tidurlah dengan lelap anakku yang berulang tahun
Jangan hiraukan semua yang mengganggu tidurmu, anakku
Beristirahatlah dengan damai
Lupakan sejenak keresahanmu esok hari
Esok adalah hari ulang tahunmu, anakku

Bergeraklah perlahan anakku
Berhentilah sejenak walau hanya sekali saja
Kali ini aku tidak boleh terlambat
Ucapan selamat ulang tahun untuk anakku harus sampai tepat waktu
Haruskah kau meniup lilin saat berulang tahun, anakku?
Haruskah kita saling melempar kue, anakku?
Haruskah kita membiarkan diri berfoya-foya?
Cobalah merenung sesaat di hari ulang tahunmu, anakku
Anakku, kau telah bertambah dewasa sekarang

Laporan Praktikum Ikan dan Cumi (Liza)

 Ciiputt3350

LAPORAN PRAKTIKUM IKAN DAN HASIL PERAIRAN LAINNYA

( UDANG DAN CUMI-CUMI )

 

 

OLEH

 

NURLIZA AINI

 

 

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MATARAM

JURUSAN GIZI

2012/2013

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. LATAR BELAKANG

Ikan pada hakekatnya adalah semua bahan makanan yang berasal dari hewan yang hidup dalam air. Ikan ada yang di ambil dari laut, empang, rawa, kali atau segala macam perairan yang terdapat di daratan.

Ikan laut umumnya punya daging padat , enak rasanya, tidak berduri diantara daging. Sedangan ikan darat, dagingnya tidak terlalu pada, lebih banyak mengandung air dalam keadaan masak, mudah hancur kalau di masak. Daging ikan merupakan sumber protein, lemak , tetapi komposisinya sangat bervariasi tergantung pada musim, umur dan faktor lainnya. Kandungan lemak 0,2-20 %, protein 18-20%, dan abu 1-1,8%. Protein ikan mudah dicerna dan bermutu tinggi  karena kandungan asam aminonya.

Dalam rangka pemanfaatan seekor ikan dapat dipisahkan bagian daging yang dapat dimakan dan bagian yang tidak dapat dimakan. Jaringan ikan lebih cepat membusuk, oleh karena itu perlu adanya perlindungan terhadap ikan untuk menghambat pembusukan. Pembusukan ikan dapat disebabkan karena pengaruh mikrobiologi , fisiologi, dan kimiawi.

  1. TUJUAN UMUM

Mahasiswa mampu mengenal berbagai jenis ikan dan kualitas ikan serta hasil olahannya

TUJUAN KHUSUS

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi warna, tekstur, bau, rasa pada masing masing bahan
  2. Mahasisiwa mampu mengidentifikasi berbagai jenis ikan
  3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tingkat kesegaran daging ikan berdasarkan warna, keempukan, tekstur, flavour,aroma dan cita rasa berbagai jenis ikan
  4. Mahasiswa mampu menghitung Berat yang Dapat Dimakan ( BDD ) dari berbagai jenis ikan.
  1. ALAT DAN BAHAN

ALAT

  • Pisau
  • Kompor gas
  • Sendok
  • Piring
  • cempal

BAHAN

ikan dan cumi

CARA KERJA

    1. Pengamatan struktur  fisik hasil perikanan
  • Amati bentuk masing masing hasil perikanan dan gambarlah bentuknya
  • Lepaskan bagian sisik, kulit lakukan pengamatan terhadap warna dagingnya.
  • Potong ikan (cumi-cumi ,udang) secara melintang dan membujur, amati struktur fisiknya dan gambar serta berikan keterangan tentang bagian bagian tersebut.
  1. Menghitung bagian yang dapat di makan ( BDD )
  • Cuci ikan (cumi-cumi, udang) dengan air bersih kemudian tiriskan. Timbang berat utuh, pisahkan bagian bagian yang tidak dapat di makan seperti sisik, ekor,sirip,insang, cangkang dan isi perutnya.
  • Kemudian pisahkan dagingnya dari tulang lalu timbang berat dagingnya
  • Hitung BDD % dengan menggunakan rumus :

BDD =  X 100%

  1. Pengamatan hasil olahan ikan dan hasil perairan lainnya
  • Lakukan pengujian secara panel  terhadap sifat organoleptik bahan ( warna, tekstur, bau, dan rasa ), ukuran kemasan, komposisi yang tertera dalam label.
  1. Tentukan mutu bahan berdasarkan keadaan organoleptik secara subyek Penetapan uji H2S
  • Potong daging yang akan diperiksa sebesar biji kacang tanah dan letakkan dalam cawan petri
  • Tutup dengan kertas saring dan tetesi  larutan Pb-asetat di atas kertas saring pada tempat di mana potongan daging di letakkan.
  • Tutup cawan petri dan biarkan sedikit terbuka
  •  Tunggu kira kira 3-5 menit dan perhatikan terbentuknya warna coklat pada kertas saring bekas tetesan Pb-asetat.
  • Terbentuk nya warna coklat menandakan adanya H2S dari hasil pembusukan daging.
  1. Penetapan uji EBER
  • Masukkan 3-5 ml reagen eber ke dalam tabung reaksi
  • Daging di potong kira kira sebesar biji kedelai, masukkan pada ujung kawat dan ujung lainnya tusukkan pada penyumbat gabus.
  • Masukkan ke dalam tabung reakasi tersebut di atas dengan hati hati jangan sampai menyentuh dinding tabung dan gabusnya disumbatkan pada tabung reaksi.
  • Secepatnya perhatikan terbentuknya warna asap putih di atas reagen eber yang bergerak ke atas.
  • adanya  asap putih tersebut menandakan adanya gas NH3 yang
  • dilepas dari hasil pembusukan daging.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. HASIL DAN PEMBAHASAN
  1. Pengamatan struktur  fisik hasil perikanan
  1.  Gambar bentuk fisik cumi-cumi dan udang

Dari hasil pengamatan cumi-cumi memiliki bentuk silinder dan berwarna putih keunguan. Pada bagian kepala terdapat tangan-tangan penangkap mangsa.memiliki tinta yang berwarna ungu gelap,bagian badannya licin, tidak bersisik dan tidak bertulang, praktis seluruh tubuhnya dapat dimakan.

Sedangkan pada udang memiliki bentuk bengkok, terdiri atas bagian kepala, perut, dan ekor. Udang memiliki lapisan kulit yang transparan.

  1. Dari hasil pengamatan warna daging cumi-cumi putih, sedangkan pada udang setelah di lepaskan kulit, kepala, dan ekor daging udang berwarna putih.
  2. Gambar melintang dan membujur cumi-cumi dan udang
  • Cumi-cumi

STRUKTUR ANATOMI CUMI CUMI

  • Faring : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut        dan membasahinya dengan lendir.
  • Mulut : tempat masuknya makanan.
  • Mata : sebaga alat penglihatan
  • Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
  • Anus : mengeluarkan sisa metabolisme.
  • Hati : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil empedu.
  • Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga mulut dan lambung.
  • Insang : sebagai organ pernapasan.
  • Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan.
  • Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
  • Ovarium : penghasil sel telur.
  • Rektum : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke anus.
  • Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung tinta.
  • Tinta akan di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan / beretemu pemangsa/predator.
  • Udang

Morfologi Udang

Tubuh udang sebelah luar terdapat kutikula di mana kutikula di susun oleh pectin dan garam-garam mineral. Maka bila udang direbus warna berubah karena sifat dari basa menjadi asam. Struktur buku terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang kompleks disebut tergum. Plat ventral transversal disebut sternum plat yang menggantung sebelah-menyebelah yang disebut pleura, plat antara pleura dan kaki di sebut epineura. Cephalothorax terdiri atas 13 ruas yang menjadi satu. Bagian ini disebut Carapace. Disebelah dorsal dari carapace terdapat satu lekukan yang melintang. Dibawahnya terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai, sedangkan mulut terletak disebelah ventral anpir dekat akhir posterior dari bagian kepala. Pada abdomen umumnya terdiri atas 6 buku yang diakhiri dengan bagian terminal yang disebut telson. Segmen pertama (buku ke 14) lebih kecil dari pada segmen yang lain (buku 15-19) yang merupakan buku yang sama.

  1. Hasil penetapan secara subyektif dan objektif
    1. Mata
  • Cumi-cumi memiliki bentuk mata cekung sedangkan
  • Udang memiliki bentuk mata yang cembung.
  1. Daging
  • Cumi-cumi memiliki tekstur daging yang lembek.
  • Udang juga memiliki tekstur daging yang sama seperti cumi-cumi(lembek)
  1. Sisik dan kulit
  • Cumi-cumi tidak memiliki sisik dan kulit sedangkan
  • Udang tidak memiliki sisik tetapi memiliki kulit yang transparan.
  1. Uji H2S
  • Cumi-cumi, terdapat pencoklatan.
  • Udang , tidak ada pencoklatan.
  1. Uji EBER
  • Cumi-cumi, tidak ada asap
  • Udang, tidak ada asap
  1. Bagian yang Dapat Dimakan (BDD)
  • Cumi-cumi

Berat utuh = 56 gram

Berat bersih = 50 gram

BDD =  X 100%

= 89,28 %

  • Udang

Berat utuh = 12 gram

Berat bersih = 7 gram

BDD =  X 100%

= 58,33 %

  1. Bau
  • Cumi-cumi, amis menyengat
  • Udang, amis
  1. Warna daging
  • Cumi-cumi, putih
  • Udang, putih

PEMBAHASAAN

  1. Mata

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap mata cumi-cumi dan udang dapat diperoleh bahwa bentuk mata cum-cumi cekung yang menandakan cumi-cumi sudah mengalami pembusukan sedangkan udang memiliki bentuk mata yang cembung normal.

  1. Daging

Dari hasil pengamatan daging cumi-cumi dan udang. Cumi-cumi memiliki tekstur daging yang lembek begitu juga dengan udang hal tersebut disebabkan karena mulai mengalami proses pembusukan.

  1. Kulit

Cumi-cumi tidak memiliki sisik atau kulit serta tidak bertulang praktis sluruh tubuhnya dapat dimakan. Sedangkan pada udang tidak memiliki sisik tetapi seluruh bagian tubuhnya terbungkus oleh lapisan kulit yang transparan, bagian yang biasa dimakan adalah bagian perutnya.

  1. Uji H2S

Untuk mengetahui kualitas atau kesegaran cumi-cumi dan udang dapat di uji dengan larutan pb-asetat yaitu dengan meletakkan daging cumi-cumi dan udang sebesar biji kacang tanah diatas cawan petri kemudian ditutup dengan kertas saring lalu ditetesi dengan larutan pb-asetat 5% dan ditutup tetapi dibiarkan sedikit terbuka, tunggu hingga 3-5 menit. Setelah 3-5 menit kertas saring yang menutupi daging cumi-cumi tersebut terdapat warna coklat atau terjadi pencoklatan, sedangkan pada kertas saring yang menutupi udang tidak terjadi pencoklatan. Adanya pencoklatan pada kertas saring menandakan adanya H2S dari hasil pembusukan daging. Sedangkan tidak adanya pencoklatan menandakan tidak adanya H2S.

  1. Uji EBER

Untuk mengetahui kesegaran daging cumi-cumi dan udang dapat diuji dengan larutan reagent eber yaitu dengan. Memasukan 3-5 ml reagen eber kedalam tabung reaksi, daging dipotong kira-kira sebesar biji kedelai, masukan pada ujung kawat dan ujung lainnya, tusukan pada penyumbat gabus, kemudian masukan daging ke dalam tabung reaksi dengan hati-hati jangan sampai menyentuh dinding tabung, dan gabusnya disumbatkan pada tabung reaksi, secepatnya perhatikan terbentuknya warna asap putih di atas reagen eber yang bergerak ke atas terbentuknya asap putih menandakan adanya gas NH3 yang dilepas dari pembusukan daging.

Setelah melakukan uji eber untuk menentukan kesegaran daging, dengan melihat terbentuknya asap putih sebagai reaksi eber pada bau busuk dari daging. Ternyata pada hasil percobaan kami tidaklah terbentuk asap putih, yang menandakan belum terjadinya proses pembusukan pada daging, atau dengan kata lain daging cumi-cumi dan udang tersebut masih dalam keadaan baik, walaupun tidak terlalu segar dan masih layak konsumsi.

Sedangkan untuk jenis ikan laut yang lain seperti kepiting, ikan pencaran dan ikan tongkol dalam pengujian eber terdapat asap putih.

  1. Bagian yang dapat dimakan BDD

Untuk perhitungan BDD pada cumi-cumi dan udang terlebih dahulu dihitung berat utuh dari masing-masing ikan (cumi-cumi dan udang). Cumi-cumi  memiliki berat utuh sebesar 56 grm. Setelah daging cumi-cumi dipisahkan dari kotoran atau isi perut yang tidak dapat dimakan diperoleh berat bersih sebesar 50 grm. Sehingga dapat dihitung dengan rumus berat utuh cumi-cumi (56 grm) dibagi dengan berat bersih cumi-cumi (50 grm) dan dikalikan 100% sehingga memperoleh hasil sebesar  89,28%. Sedangkan untuk BDD udang diperoleh berat utuh sebesar 12 grm dan berat bersihnya 7 grm. Sehingga dengan rumus yang sama diperoleh hasil 58,33%.

Tetapi  untuk jenis ikan laut yang lain seperti ikan pencaran, ikan tenggir,i dan ikan cakalang memiliki BDD sebesar  86 %, 90 %, dan ikan cakalang 98,87%.

  1. Bau

Berdasarkan hasil pengamatan pada cumi-cumi dan udang keduanya berbau amis.

  1. Warna daging

Daging cumi-cumi dan udang memiliki warna yang sama yaitu putih, hal tersebut karena warna jaringan otot diantaranya urat daging yang berwarna putih. Untuk pigmen yang terdapat dalam daging ikan (cumi-cumi dan udang) senyawa yang larut lemak yaitu sedikit kadar pigmen karotenoid.

Sedangkan pada ikan laut seperti ikan tongkol warna dagingnya merah gelap, ikan kembung coklat pucat, ikan selah bening kecoklatan, ikan pencaran merah, ikan tenggiri merah kecoklatan, ikan cakalang merah pucat serta ikan languan dan ikan bandeng putih pucat. Warna merah kecoklatan disebabkan oleh pigmen mioglobin.

  1. Lembar penilaian ikan segar

Dalam penilaian ikan segar (cumi-cumi dan udang) dapat di peroleh penilaian terhadap mata cumi-cumi dengan rata-rata 2 yaitu tenggelam, biji mataputih susu, kornea keruh. Sedangkanpada udang 5 yaitu sangat segar, biji matacembung hitam, kornea jernih. Dinding peru cumi-umi dan udangt rata rata 5 perut utuh tuidak ada perubahan warna pada dinding perut. Daging cumi-cumi 0 dimana daging sangat lembek, jika ditekan dengan jari bekasnya tidak hilang, sedangkan pada udang rata-rata 3 yaitu daging sedikit lunak. i. Bau dan rasa dengan rata rata sebesar 4 cumi-cumi memiliki rasa netral,rasa khas hilang, pada udang rata-rata 3 yaitu daging udang terasa hambar. Sedangkan untuk bau dan rasa sesudah di rebus cumi-cumi dan udang memiliki nilai rata rata yang sama 6 dengan keadaan bau segar hilang, netral. Tekstur cumi-cumi dan udang sesudah di masak mempunyai rata rata sebesar 5 dengan keadaan kenyal dan alami. Sehingga dapat di simpulkan bahwa ikan karper dalam keadaan masih segar.

BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:

  • Cumi-cumi dan udang merupakan jenis ikan laut.
  • Warna daging cumi-cumi dan udang putih, tekstur lembek, bau amis.
  • Cumi-cumi terdapat sedikit warna coklat  ( Uji H2S), sedangkan pada udang tidak ada pencoklatan.
  • Cumi-cumi dan udang tidak terdapat asap (uji EBER)
  • BDD cumi-cumi dan udang sebesar 89,28% dan 58,33%.
  • Dalam tabel hasil penilaian ikan segar, cumi-dan udang termasuk ikan yang tergolong segar.

                     DAFTAR PUSTAKA

  1. Muchtadi, Tien R.1992. ilmu pengetahuan bahan pangan.Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi Institut Pertanian Bogor.Bogor.
  2. Mitanhamy.2012.Contoh Laporan Artropoda. Tersedia di:http://mitanhamy.blogspot.com/2011/07/contoh-laporan-artropoda.html. Diakses pada Rabu, 31 Oktober 2012 pukul 20:04 wita.
  3. Isharmanto.2010.CHEPALOPODA-MOLLUSCA. Tersedia di:http://biologigonz.blogspot.com/2010/01/chepalopoda-mollusca.html. Diakses pada Rabu, 31 Oktober 2012 pukul 20:04 wita.